Ga tau kenapa tiba-tiba kangen saat berjuang dulu demi segera lulus kuliah. Jadi ketika semester enam, mahasiswa diwajibin untuk ikut PKL (Praktik Kerja Lapangan) sebagai bahan penyusunan Tugas Akhir. Karena saya anak komunikasi jadi pilihan tempat magangnya tuh, di instansi pemerintahan, broadcast, surat kabar pokoknya yg ada sangkut paut sama komunikasi.
Nah, untuk satu instansi tuh bisa sekelompok terdiri maksimal 5 orang. Dari dulu memang saya tertarik ke dunia news caster kalo bisa saya pengen magang di TV bagian news itu yg ada dalam benak saya. Awalnya saya mengajak teman satu kosan saya untuk ikut nyari cara agar bisa masuk magang di bagian news, katanya dia punya chanel di Metr* waktu itu. Terus saya nyari cara juga gimana caranya. Kebetulan juga waktu dia masih sepupu saya meski jauh, saya coba aja minta tolong sama dia, awalnya cuma iya-iya aja tuh entah iya mau atau iya engga. Pas pendaftaran magang, ternyata yg temen aku maksd ga ada kabar ga ada follow up-nya. Bingunglah, mau gimana, saya udah pasrah tuh saat itu, yaudahlah dimana aja yg penting bisa selesai dan terlewati. Terus tiba-tiba ada tiga temen yg ngajakin aku untuk gabung ke Gl*b*l TV, yaudah aku ikut aja, dan masukinlah persyaratan yg diminta itu. Semoga semuanya bisa lolos itu harapan saya. Tapi ternyata sudah mendekati waktu ga ada follow up juga dari sana, bingung lagi. Dan temen yg awalnya ngajakin akhirnya memutuskan untuk mencari tempat lain. Saya bingung juga, karena tidak ada lg yg saya tuju selain Gl*b*l TV ini, namun kuasa Allah berkat sepupu saya itu, saya di follow up bersama temen saya, dan dimintalah untuk melakukan wawancara.
Apa aja sih yg ditanya pas mau wawancara magang?
Banyak sih, lebih ke wawasan kita. Motivasi kita sendiri ingin magang disana itu apa, terus setidaknya kita harus tahu sedikit tentang program dia, tayangan seperti apa aja. Misal peogram apa sih yang jadi unggulan di stasiun TV itu, sedikitnya kita harus tahu juga sejarah berdirinya perusahaan. Kemudian saya diminta mengisi formulir pertanyaan gitu. Setelah selesai melakukan wawancara, saya diminta menunggu karena nanti akan dikabarin lagi. Dan diinformasikan bahwa ternyata magang disana akan diberikan biaya transport yg nanti akan diberikan apabila masa magang telah selasai. Saya sih engga terlalu mikirin tentang masalah fee yg didapat, yg saya pikirkan bagaimana saya bisa menyelesaikan tugas ini dan lulus tepat pada waktunya, hanya itu. Fee itu bonusnya.
Banyak sih, lebih ke wawasan kita. Motivasi kita sendiri ingin magang disana itu apa, terus setidaknya kita harus tahu sedikit tentang program dia, tayangan seperti apa aja. Misal peogram apa sih yang jadi unggulan di stasiun TV itu, sedikitnya kita harus tahu juga sejarah berdirinya perusahaan. Kemudian saya diminta mengisi formulir pertanyaan gitu. Setelah selesai melakukan wawancara, saya diminta menunggu karena nanti akan dikabarin lagi. Dan diinformasikan bahwa ternyata magang disana akan diberikan biaya transport yg nanti akan diberikan apabila masa magang telah selasai. Saya sih engga terlalu mikirin tentang masalah fee yg didapat, yg saya pikirkan bagaimana saya bisa menyelesaikan tugas ini dan lulus tepat pada waktunya, hanya itu. Fee itu bonusnya.
Tidak berapa lama saya dihubungi, kemudian melakukan wawancara serta menyerahkan CV ke bagian news, di kebon sirih. Wawancara lagi lah disana, pertanyaan ga jauh beda sih sama yg sebelumnya. Kemudian ga lama beberapa hari kemudian, kami sudah bisa mulai magang di divisi news Gl*b*l TV. Seneng bnget, excited, dan degdegan juga pada akhirnya bisa. Dan setelah tahu udah mulai bisa magang, saya juga udah dikasih tahu siapa yg akan menjadi pembimbing saya. Jadi sembari magang saya beberapa kali berkomunikasi dengan beliau mengenai Tugas Akhir saya nantinya harus seperti apa.Jadi semvari magang sambil mikirin data apa yang harus saya kumpulkan guna memenuhi isi dari Tugas Akhir yang akan saya tulis.
Hari pertama jadi anak magang...
Karena kantornya ga jauh dari stasiun Gondangdia maka saya putuskan untuk bolak balik saja Bogor-Jakarta dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam. Hari pertama karena ga mau telat, saya pergi dengan menggunakan kereta pertama jam 04:04 sampe Gondangdia sekitar pukul lima lebih, dan itu kepagian banget. Sambil nunggu waktu akhirnya saya mencari sarapan sekitaran stasiun, dan sekitar pukul enam lebih saya memutuskan untuk memasuki area kantor. You have to know saat itu divisi news masih di podium dua,kebon sirih. Dan saat itu sedang ada pembangunan gedung baru sebagai MNC Media news room, jadi semua yang bergabung dalam MNC Media seperti Global TV. RCTI, MNC TV, iNews TV nantinya akan berada di satu gedung tersebut, intinya mereka akan berintegrasi. Apa itu integrasi? Penggabungan menjadi satu kesatuan. Saat saya magang belum berintegrasi secara penuh.
FYI kantor news itu ga pernah sepi, selalu ada orang 24 jam non stop. Ketika saya duduk menunggu orang yg saya tuju datang, saya bertemu anak magang lainnya, saya lupa namanya siapa, dia anak SMK di depok dan magang di Sind* TV (waktu itu belum ganti nama). Banyak hal yg kita obrolin, setidaknya dapet informasi pekerjaan apa yg akan saya kerjakan. Kemudian kurang lebih jam 7 lewat, saya ke kantor GTV, menanyakan korlip, dan memperkenalkan bahwa saya anak magang baru. Semua welcome, menyambut dengan senyuman, agak ilang sedikit degdegan saya. Karena waktu itu korlip GTV belum ada maka, saya bertemu korlip dari RCT*. Beliau menceritakan sedikit tentang pekerjaan seorang korlip (koordinator liputan). Dan banyak tempelan kertas di meja beliau yg setiap yg ditempel ada artinya. Dan di ruang redaksi ada empat TV yg masing-masing menyiarkan 4 stasiun TV yg berbeda fungsinya memantau berita atau isu dari setiap stasiun TV. Korlip setiap menit selalu sibuk dengan telpon, baik telpon kantor, maupun handphone, dan juga komputernya. Karena ada juga laporan dari daerah tentang suatu peristiwa yg dihimpun oleh korda (koordinator daerah) dan dikirimkan ke korlip.
Pak korlip melihat plotting-an hari itu. Apa sih plotting? Plotting adalah jadwal reporter dan cameramen untuk melakukan peiputan berdasarkan jawal hadir dan isu yang berkembang. Misal Reporter Riyanka Cameramen Ajiz ditugaskan di jam 08:00 event di senayan. Kemudian saya ditugaskan ikut liputam bersama dengan Bang Riki Iskandar (reporter) dan Bang Mahfud (campers) dijelaskan bahwa saya akan ikut liputan tentang demo di Istana Negara. Kemudian teman saya dengan reporter yg lain, jadi tidak sama dengan saya. Wah, degdegan banget, takut juga waktu tau nanti bakal sendiri. Saya nunggu bang riki dan bang mahfud dengan harap-harap cemas, cemas karena ga tau yg mana orangnya, takut nanti jadi gimana, ga bisa dsb..
Pertama saya ketemu dengan campers bang mahfud, dari penampilannya keliatan galak, saya diajak buat nunggu bang riki karena belum datang saat itu. Saya diajak nunggu dimana para reporter dan tim kumpul untuk segala persiapan liputan. Saya bertemu banyak reporter, GTV, RCTI, iNews, MNC TV karena mereka satu perusahaan yg sama dan memang untuk news digabung di satu gedung. Dan ketika menunggu saya ngobrol dengan mereka yg menunggu juga, sambil bang mahfud mengajak saya untuk mempersiapkan peralatan.
Nah, apa aja sih yg dibawa saat liputan? Jadi ketika akan liputan tiap tim akan datang kaya semacam tempat peminjaman alat, dan menuliskan kebutuhan saat akan liputan, untuk liputan biasa peralatan yg dibawa biasanya microphone, kabel microphone, kamera, batrai kamera, dan tripod, jika ada kebutuhan untuk live (siaran langsung) maka akan dibawa juga TVU.
Ketika tim sudah kumpul sesuai jadwal kita berangkat bersama driver yang disediakan oleh kantor. Di mobil saya sedikit chit chat dengan mereka mengenai pekerjaan, mereka enjoy melakukan pekerjaan ini banyak wawasan baru yang didapet, da tiba-tiba kita di infokan untuk merubah tujuan kita yakni ke Gedung DPR/MPR RI mengenai sidang tentang Abraham Samad saat itu. Mereka menjelaskan bahwa hal tak terduga seperti ini bisa aja terjadi tergantung dari penting tidaknya berita itu. And, for the first time i came to parlement building, so excited. Tujuannya adalah Gedung Nusantara II, dan disana sudah banyak reporter dari berbagai stasiun TV stand by untuk meliput sidang yang akan dilakukan disana. Kami pun bergabung dengan rekan-rekan yang lain, dan tidak ada batasan antara sesama reporter meskipun berbeda stasiun TV semua berbaur. Saya diminta mencari informasi terkait sidang uang akan dilakukan hari ini. Sebelum sidang dimulai beberapa pejabat negara lalu lalang dan langsung dikerubuti oleh reporter dihujani berbagai pertanyaan. Saya yang sebelumnya tidak pernah tau nama-nama pejabat di DPR akhirnya mengetahuinya hari itu. Setiap beres melakukan peliputan bukan hanya reporter yang diminta hasil liputan saya juga, yang haruis saya setorkan ke pembimbing lapangan saya setiap hari, jadi saya belajar dan langsung praktek bagaimana membuat sebuah naskah berita. Setidaknya selama saya magang di ditempatkan sebagai bagian dari reporter, saya mengunjungi tempat dan event penting selama magang, seperti ketika Perdana Mentri Singapura Lee Kwan Yuw meninggal dunia, saya ikut meliput di kedutaan besar Singapura, mewawancari warga Singapura tentang kesan mereka terhadap beliau, dan bertemu langsung dengan pejabat tinggi negeri ini seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memberikan ucapan belasungkawa kepada Diplomat Singapura, Anir Kumar Nayar. Kemudian ikut meliput konser One Direction di GBK, it's such a dreams come true. Literally saya memang suka sekali dengan One Direction dan hanya bisa berharap bisa datang ke konser mereka, tp itu tidak memungkinkan karena harga tiket juga lumayan, tapi Tuhan memberikan jalan yang lain yakni saat saya melakukan magang sembari menikmati konser meskipun tidak lama.
Saya berada di tim liputan selama satu bulan karena saya akan mengangkat judul tentang peliputan untuk tugas akhir saya. Kemudia saya juga ditugaskan untuk melihat mengenai editing. Ya sedikitya saya tahu tentang editing video karena ada mata kuliah itu di kampus, dan prosesnya pun tidak jauh berbeda. Ada proses dubbing yang dilakukan oleh pembaca berita mengeni berita yang akan ditayangkan. Cukup hactic ketika berita akan mulai tayang. Setidaknya saya paham bagaima sebuah berita dapat disajika dan dinikmati oleh publik.
Dua bulan magang itu sangat berkesan, saya menikmati setiap harinya, meskipun harus pergi pagi pulang larut, but i'm enjoy it. Karena sejujurnya dari dulu saya memiliki mimpi untuk bisa menjadi seorang pembaca berita. Dan ketika saya magang, saya tidak segan untuk bertanya dan mengobrol dengan semua kru dari seluruh MNC MEDIA. Bertemu dengan para pembaca berita hebat, seperti Ario Ardi, Tasya Syarif, Harjuno Syahputra dan lain sebagainya. Magang di news GTV ini seperti rumah sendiri, semua ramah, terbuka, dan membantu saya untuk belajar. Adakah yang berminat untuk magang di televisi? Semoga ini bermanfaat.
Dokumen pribadi, saat mewawancarai pelatih Timnas U-!9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar